Oleh: Andy Wiyanto
Investasi
secara etimologi berarti penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan
dengan tujuan memperoleh keuntungan (kamus besar bahasa Indonesia). Istilah ini
secara terminologi mengalami perluasan makna sehingga tidak hanya diartikan
sebagai penanaman uang atau modal saja. Investasi juga tidak hanya dalam ranah
perusahaan atau dunia usaha, tetapi dapat diartikan lebih luas hingga dalam
ranah pembangunan. Sementara itu sumber daya manusia merupakan sumber daya yang
cukup menentukan disamping sumber daya alam sebgai modal utama dalam
pembangunan.
Investasi
sumber daya manusia merupakan sebuah keniscayaan dalam pembagunan. Hal penting
dalam sebuah pembangunan adalah turut membangun “manusia” disamping membangun
fisik. Atas spirit itulah Bung Karno pada masanya acapkali menanamkan nation
and character building bagi segenap rakyat Indonesia.
Berbeda dengan sumber daya alam yang sifatnya terbatas dan suatu saat akan habis. Sumber daya manusia sebagai investasi dalam pembangunan Indonesia menjadi urgent karena sifatnya yang tidak terbatas. Selain itu sumber daya manusia nantinya juga akan digunakan dalam mengelola sumber daya alam yang masih tersedia. Keberhasilan dalam investasi sumber daya manusia berarti keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya alam yang mana turut menentukan dalam pembangunan Indonesia. Untuk itulah pengembangan sumber daya manusia sebagai sebuah investasi semestinya menjadi skala prioritas dalam arah kebijakan pemerintah.
Berbeda dengan sumber daya alam yang sifatnya terbatas dan suatu saat akan habis. Sumber daya manusia sebagai investasi dalam pembangunan Indonesia menjadi urgent karena sifatnya yang tidak terbatas. Selain itu sumber daya manusia nantinya juga akan digunakan dalam mengelola sumber daya alam yang masih tersedia. Keberhasilan dalam investasi sumber daya manusia berarti keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya alam yang mana turut menentukan dalam pembangunan Indonesia. Untuk itulah pengembangan sumber daya manusia sebagai sebuah investasi semestinya menjadi skala prioritas dalam arah kebijakan pemerintah.
Dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia, pendidikan merupakan pilihan yang efektif. Pendidikan
ibarat teori manusia gua Plato. Menurut Plato apa yang dipahami orang dalam
dunia nyata seperti para tahanan dalam gua, yang hanya melihat bayangan mereka
sendiri di tembok gua. Kemudian salah satu dari mereka berhasil meloloskan diri
dan melihat dunia yang begitu berwarna, tidak hanya hitam putih bayangan
seperti di dalam gua. Dengan pendidikan orang akan diarahkan untuk dapat
menemukan kebenaran seperti teori manusia gua Plato tersebut. Hal ini sejalan
dengan pembangunan sumber daya manusia. Dimana orang bukan diajarkan untuk
membangun dengan ala kadarnya, tetapi bagaimana menemukan gagasan yang tepat
dalam melakukan pengelolaan segala potensi yang ada dengan bijak.
Maka dari itu
akses untuk mendapatkan pendidikan bagi rakyat Indonesia haruslah dibuka
seluas-luasnya dan semudah-mudahnya. Hal ini sesungguhnya telah diakomodir
dalam UUD 1945 pasca amandemen yang memasukkan ketentuan mengenai pendidikan
dalam satu bab sendiri. Tinggal kedepannya mampukah baik antara pemerintah dan
masyarakat bersinergi untuk memajukan pendidikan Indonesia sebagai investasi
sumber daya manusia yang tepat. Disatu sisi pemerintah berkewajiban menjalankan
amanat konstitusi, pemerintah harus memberi apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada kaum cerdik pandai di negeri ini. disisi lain masyarakat (utamanya
pelajar dan mahasiswa) turut mengoptimalkan hal tersebut sengan senantiasa
berusaha untuk menjadi kaum cerdik pandai untuk membangun Indonesia.
Pada akhirnya dalam sebuah pidato pada
mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat tahun 1956 Bung Karno menyatakan bahwa
besarnya peranan kaum cerdik pandai (mahasiswa) dalam pembangunan Indonesia “ .....
Engkau hey pemuda pemudi yang ada disini, sekarang mengerjakan investment.
Kerjakanlah pekerjaanmu itu sebaik-baiknya! Kerjakanlah sebaik-baiknya, oleh
karena apa yang kau kejar sekarang ini ialah ilmu dan ilmu itu bukan untukmu
sendiri tetapi ialah untuk anak cucumu, untuk bangsa Indonesia, untuk rakyat
Indonesia, untuk tanah air Indonesia, untuk negara Republik Indonesia! .....
Semuanya menunggu-nunggu akan kedatanganmu kembali, agar supaya kamu nanti
dapat memberi sumbangan kepada pembangunan tanah air dan bangsa ..... ” Tanpa
ada upaya untuk mengisi relung-relung pegetahuan bagi rakyat Indonesia, maka
pembangunan Indonesia akan berjalan ala kadarnya. Bahkan bisa jadi hanya akan
terombang-ambing oleh derasnya laju persaingan global.
***
Nice, Salam kenal, selalu menyenangkan melihat emas yang berkilauan, kunjungi balik ke blogku ya ! http://emasmurnimilikkita.blogspot.com/
BalasHapussalam kenal ki, siaaapp....
BalasHapus