lennon

lennon

Selasa, 10 September 2013

TEKNIK PERSIDANGAN

(Edisi Revisi)[1]

Oleh: Andy Wiyanto[2]


PENDAHULUAN

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) diselenggarakan dari kader, oleh kader dan untuk kader. Penekanan pengertian ini bukan dalam konteks penyelenggaraan kepengurusan IMM yang didasarkan prinsip demokrasi sebagaimana dirumuskan demikian oleh Abraham Lincoln[3] tersebut, namun lebih kepada kepemimpinan yang bersifat kolektif kolegial. Secara etimologi kepemimpinan yang kolektif kolegial berasal dari kata kolektif yang berarti secara bersama atau secara gabungan[4] dan kolegial yang berarti bersifat seperti teman sejawat atau akrab seperti teman sejawat[5].

Sabtu, 04 Mei 2013

HAKIKAT IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DI PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH


Oleh: Andy Wiyanto

A.     Pendahuluan
Pada awal berdirinya Muhammadiyah, KH. Achmad Dahlan melihat ada sesuatu yang “tidak beres” pada umat Islam Indonesia. Saat itu umat Islam Indonesia identik dengan kebodohan, kemelaratan dan bahkan merasa malu menjadi orang Islam. Padahal senyatanya Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa maju dan berkembang baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Melihat realita yang demikian beliau merasa harus ada “tindakan” untuk “menyelamatkan” umat Islam Indonesia. Untuk itulah beliau mendirikan Muhammadiyah.

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam kemasyarakatan yang bergerak dibidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Hingga kemudian yang menjadi perhatian utama dari Muhammadiyah adalah meluruskan pemahaman keislaman masyarakat menjadi seperti apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu konsentrasi Muhammadiyah juga ada pada bidang pendidikan yang dianggap sebagai jalan yang paling efektif guna memperbaiki umat islam dari keterbelakangan.

Untuk mencapai tujuannya tersebut Muhammadiyah menganggap perlu untuk membentuk beberapa organisasi otonom guna menggapai kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat secara lebih optimal. Misalkan untuk kelompok pemuda didirikanlah Pemuda Muhammadiyah atau untuk mahasiswa didirikanlah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Untuk kelompok yang disebutkan kedua, salah satu fungsi dari IMM adalah untuk menuju apa yang dicita-citakan oleh Muhammadiyah. Hal ini tentunya dilakukan dengan pendekatan mahasiswa, pendekatan yang akademis.

Jumat, 04 Januari 2013

STATUS QUO DAN REZIM OTORITARIAN DALAM DINAMIKA KEPEMIMPINAN DAN KELEMBAGAAN

Oleh: Andy Wiyanto

Secara etimologis status quo dapat diartikan sebagai keadaan tetap pada suatu saat tertentu[1]. Pengertian ini dalam konteks kepemimpinan dan kelembagaan dapat diterjemahkan sebagai suatu keadaan ketika elit dalam suatu lembaga berupaya untuk mempertahankan kekuasaannya. Harus dipahami bahwa dalam mempertahankan kekuasaan yang dimaksud bisa dengan tetap mempertahankan diri sebagai seorang pemimpin ataupun mempersiapkan pihak-pihak lain asalkan sejalan dengan tujuan elit itu. Upaya tersebut dengan itikad tulus bisa menjadi baik ketika masyarakat yang dipimpin masih belum siap untuk berdemokrasi (ber-“republik”)[2]. Sebaliknya hal ini akan menjadi keliru ketika diposisikan sebagai upaya meredam fungsi kontrol oleh pihak-pihak yang tidak sejalan dengan agenda elit tersebut, terlebih jika pihak-pihak yang tidak sejalan itu memiliki kompetensi untuk meregenerasi suatu kepemimpinan.