Oleh: Andy Wiyanto
A.
Pendahuluan
Pada
awal berdirinya Muhammadiyah, KH. Achmad Dahlan melihat ada sesuatu yang “tidak
beres” pada umat Islam Indonesia. Saat itu umat Islam Indonesia identik dengan
kebodohan, kemelaratan dan bahkan merasa malu menjadi orang Islam. Padahal
senyatanya Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa maju dan berkembang baik
untuk urusan dunia maupun akhirat. Melihat realita yang demikian beliau merasa
harus ada “tindakan” untuk “menyelamatkan” umat Islam Indonesia. Untuk itulah beliau
mendirikan Muhammadiyah.
Muhammadiyah
merupakan organisasi Islam kemasyarakatan yang bergerak dibidang keagamaan dan
sosial kemasyarakatan. Hingga kemudian yang menjadi perhatian utama dari
Muhammadiyah adalah meluruskan pemahaman keislaman masyarakat menjadi seperti
apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu konsentrasi Muhammadiyah
juga ada pada bidang pendidikan yang dianggap sebagai jalan yang paling efektif
guna memperbaiki umat islam dari keterbelakangan.
Untuk
mencapai tujuannya tersebut Muhammadiyah menganggap perlu untuk membentuk
beberapa organisasi otonom guna menggapai kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat secara lebih optimal. Misalkan untuk kelompok pemuda didirikanlah
Pemuda Muhammadiyah atau untuk mahasiswa didirikanlah Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM). Untuk kelompok yang disebutkan kedua, salah satu fungsi
dari IMM adalah untuk menuju apa yang dicita-citakan oleh Muhammadiyah. Hal ini
tentunya dilakukan dengan pendekatan mahasiswa, pendekatan yang akademis.